Rabu, 17 Maret 2010

Mebel Rotan Cirebon Tembus Pasar Kyrgyzstan

Mebel Rotan Cirebon Tembus Pasar Kyrgyzstan

Sejak diperkenalkannya produk mebel rotan Indonesia di Bishkek ibukota Kyrgyzstan oleh KBRI Tashkent beberapa tahun lalu, pamor rotan asal Indonesia semakin mendapat tempat di tengah masyarakat Kyrgyzstan.

Dengan memanfaatkan pameran internasional di Kyrgyzstan yang diselenggarakan oleh Chamber of Commerce of the Republic of Kyrgyzstan bertajuk "Bishkek 2009" pada 8-12 Oktober 2009 lalu, stan Indonesia telah menampilkan berbagai produk mebel rotan Cirebon yang semakin mendapat perhatian pengunjung. Ketua Chamber of Commerce of the Republic of Kyrgyzstan, Djumazharlyk Tulebekovich, dalam pertemuannya dengan Duta Besar RI Sjahril Sabaruddin pada saat peresmian pameran tersebut di Bishkek Kyrgyzstan telah menyampaikan rasa gembiranya atas beragam produk Indonesia khususnya mebel rotan yang pada saat ini telah mendapatkan tempat di hati masyarakat Kyrgyzstan.

Pameran internasional "Bishkek 2009" diselenggarakan dua kali setahun, dan selalu diikuti oleh lebih dari 80 perusahaan dari dalam dan luar negeri, antara lain: Indonesia, China, India, Iran, Jerman, Kazakshtan, Korea Selatan, Malaysia, Pakistan, Polandia, Rusia, dan Uzbekistan disamping pengusaha lokal Kyrgyzstan. Beberapa pengusaha Indonesia yang turut serta dalam pameran tersebut adalah asosiasi pengusaha mebel rotan Cirebon yang menampilkan mebel rotan khas pengrajin rotan kota Cirebon.

Pada kesempatan pameran berlangsung, telah disepakati perjanjian kerjasama antara asosiasi pengusaha mebel rotan Cirebon dengan beberapa pengusaha mebel setempat, antara lain: Arrows, Rattan Azia, dan Mir-Mebel Bishkek, dan dalam perjanjian tersebut termasuk pemesanan dan pembelian langsung mebel rotan dari asosiasi pengusaha mebel rotan Cirebon.

Disamping produk mebel, komoditi Indonesia lainnya yang pada saat ini telah memasuki pasar Kyrgyzstan, antara lain: palm oil, produk kertas, elektronik/ komputer, dan ban mobil. Neraca perdagangan RI-Kyrgyzstan selalu menunjukan surplus bagi Indonesia. Sebagaimana yang tercatat pada tahun 2008 total perdagangan RI-Kyrgyzstan adalah sebesar USD 2,39 juta dengan total nilai ekspor Indonesia mencapai USD 1,61 juta dan impor mencapai USD 784,9 ribu sedangkan total perdagangan RI-Kyrgyzstan periode Januari-Juli 2009 tercatat USD 1,61 juta dengan total nilai ekspor Indonesia mencapai USD 1,006 juta dan nilai impor mencapai USD 441,8 ribu.

Sumber : http://www.deplu.go.id/Pages/News.aspx?IDP=2848&l=id

1 komentar: