Cirebon - Menjelang Lebaran, Pemerintah Kabupaten  Cirebon semakin giat memperbaiki segala sarana dan prasarana yang  berkaitan dengan arus mudik. Hal ini dilakukan demi kenyamanan dan  keamanan para pemudik saat melintasi wilayah Kabupaten Cirebon.
Seperti  tahun-tahun sebelumnya, Kabupaten Cirebon akan menjadi jalur tersibuk  dan terpadat di masa arus mudik dan balik lebaran. Hal ini dikarenakan  Kabupaten Cirebon adalah perbatasan wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah  di jalur pantura.
Namun kepadatan jalur lalu lintas di wilayah  Kabupaten Cirebon tidak usah terlalu dikhawatirkan karena para pemudik  dapat beristirahat sejenak sambil berwisata di Kabupaten Cirebon. Mulai  dari wisata rohani, wisata belanja sampai wisata kuliner.
Para  pemudik sebaiknya berhati-hati dalam menjalankan kendaraannya.  Beristirahatlah apabila terasa lelah/ngantuk. Udara Cirebon sangat panas  dan matahari bersinar sangat terik. Untuk itu pastikan AC kendaraan  berfungsi dengan baik. Kalaupun kendaraan tidak dilengkapi dengan AC,  agar tetap dalam kondisi yang fit selama perjalanan, sempatkan untuk  beristirahat di masjid, di tempat-tempat rindang lainnya atau mampir  sejenak ke tempat wisata di Kabupaten Cirebon.
Berikut ini jalur  padat yang rawan macet namun dapat dimanfaatkan para pemudik untuk  beristirahat sambil menikmati kekhasan Kabupaten Cirebon seperti  terpublikasikan di situs Pemerintah Kabupaten Cirebon:
Pasar  Celancang 
Kemacetan di sekitar Pasar Celancang terjadi  karena adanya pasar tumpah. Hari pasaran adalah hari Jumat namun  menjelang lebaran. Jalur di sekitar pasar ini kerap dilanda kemacetan  karena banyaknya masyarakat yang berbelanja ke pasar tersebut dan juga  volume arus lalu lintas yang kian padat.
Dari arah  Jakarta/Indramayu, sekitar 2 km sebelum Pasar Celancang, tepatnya di  sebelah Kantor Kecamatan Suranenggala terdapat Tempat Pelelangan Ikan  (TPI). Pemudik dapat menjumpai hasil laut segar yang baru diturunkan  dari kapal/perahu, biasanya mulai pukul 13.00 hingga sore hari.
Makam  Sunan Gunung Jati
Sekitar 1 km dari Pasar Celancang,  para pemudik akan melewati Kompleks Makam Sunan Gunung Jati. Di sini,  para pemudik dapat berwisata rohani dengan melakukan ziarah kubur ke  makam Sunan Gunung Jati dan istrinya yang berasal dari Tiongkok, Putri  Ong Tien. Pada hari-hari biasa, kompleks makam ini banyak dikunjungi  oleh peziarah dari seluruh nusantara.
Pasar Tegal Gubug
Apabila  di pertigaan Celeng-Indramayu pemudik mengambil jalur belok kanan  menuju Palimanan, maka pemudik akan melewati Pasar Tegal Gubug. Daerah  ini rawan macet terutama saat hari pasaran yaitu hari Selasa dan Sabtu.
Pasar  Tegal Gubug-Arjawinangun dikenal sebagai sentra penjualan tekstil  terbesar di Asia Tenggara. Para pemudik dapat berbelanja aneka tekstil,  mulai dari kain meteran/kiloan sampai pakaian jadi dengan harga yang  lebih murah.
Sekitar Tegal Gubug, di Desa Gegesik Wetan Kecamatan  Gegesik (sekitar 7 km dari Pasar Tegal Gubug) terdapat sentra Lukisan  Kaca.
Masih di wilayah Arjawinangun, di Desa Slangit, dapat  ditemui para pengrajin topeng yang biasa digunakan untuk Tari Topeng,  tarian khas Cirebon.
Pasar Jamblang
Bagi  pemudik yang melintasi Cirebon di malam hari, setelah Palimanan, maka  akan melewati daerah Jamblang. Di Pasar Jamblang ini, khususnya di malam  hari, banyak yang berjualan Sega Jamblang (Nasi Jamblang) yang  merupakan makanan khas Cirebon. Nasi jamblang terdiri dari nasi putih  yang dibungkus dengan daun jati dalam ukuran yang kecil, sedangkan lauk  pauknya terdiri dari pepes telur rajungan, otak, semur tahu, jambal  asin, semur daging, tahu tempe goreng serta masih banyak lagi.
Apabila  pemudik menggunakan jalan tol (tidak melalui jalur Jamblang), begitu  keluar dari pintu tol Plumbon (Jalan Tol Palikanci) pemudik akan  menjumpai Sentra Industri Rotan Terbesar di Dunia, yaitu Desa Tegalwangi  dan sekitarnya. Para pemudik dapat berbelanja aneka produk rotan  kualitas ekspor dengan harga yang relatif murah, mulai dari furnitur,  souvenir sampai pernak-pernik hiasan rumah.
Pasar Plered
Setelah  melewati daerah Tegalwangi, para pemudik biasanya terjebak kemacetan di  Pasar Plered. Dari arah Tegalwangi, pasar ini terletak di sebelah kiri  perempatan lampu merah. Apabila belok kanan menuju Kompleks Perkantoran  Pemerintah Kabupaten Cirebon di Sumber sedangkan belok kiri menuju Desa  Wisata Belanja Batik Cirebonan, Trusmi.
Di Desa Trusmi, dapat  dijumpai banyak home industry yang menjual batik khas Cirebon. Sentra  batik ini akan lebih ramai pada akhir pekan oleh pembeli yang datang  dari luar kota dan luar negeri. Motif batik yang terkenal dari kawasan  ini adalah motif Mega Mendung.
Apabila pemudik ingin memasuki  kawasan batik namun enggan terhadang kemacetan pasar, tidak perlu belok  kiri setelah melewati perempatan lampu merah Pasar Plered. Dari  perempatan tersebut berjalan sekitar satu kilometer, di sebelah kiri ada  Jalan Panembahan. Di Panembahan banyak juga dijumpai showroom dan home  industry . Desa Panembahan ini, masih bersebelahan dengan Desa Trusmi,  karenanya ada jalan yang menghubungkan kedua kawasan ini.
Apabila  masih punya waktu, dari Trusmi para pemudik dapat meneruskan perjalanan  ke Desa Kaliwulu. Desa ini dikenal sebagai sentra industri mebel kayu.  Jangan khawatir kesulitan membawa barang yang dibeli karena barang yang  dibeli tersebut bisa diantar ke rumah pembeli, bahkan pembeli yang  berasal dari luar kota.
Pasar Kue Setu
Tidak  jauh dari Pasar Plered, para pemudik akan kembali dihadang kemacetan  Pasar Kue Setu. Kue-kue yang penjualannya tersebar hingga ke hampir  seluruh Indonesia dan kebanyakan berupa cemilan ini diproduksi oleh  industri rumahan di Desa Setu dan sekitarnya.
Cemilan khas  cirebon yang banyak dijual bernama unik, antara lain kerupuk kulit  kerbau/rambak, kerupuk melarat, kerupuk geol, kerupuk upil, kerupuk  gendar, kerupuk jengkol, jagung marning, rengginang mini, emping,  kelitik, kue atom, maypilow, kembang andul, ladu, simpil, gapit,  otokowok, opak, welus, sagon dan masih banyak lagi.
Di sepanjang  jalan Plered-Setu-Tengah Tani ini para pemudik juga dapat menikmati  makanan khas Cirebon di daerah asalnya, yaitu Empal Gentong Plered  sebagai hidangan berbuka puasa. Empal di Cirebon berbeda dengan empal  pada umumnya, yaitu tidak berbentuk kering seperti gepuk namun empal  gentong ini sekilas mirip gulai sapi dan dimasak dengan menggunakan  gentong dan kayu bakar. Sekarang empal gentong dibuat variasi, Empal  Gentong Asem, yaitu empal dengan kuah bening dan terasa asam  menyegarkan, sangat cocok untuk mereka yang menghindari kuah santan.
Selain  kue cemilan, di sekitar Pasar Setu ini banyak pula dijual sandal karet  dan kulit. Penjualan sandal produksi industri rumahan ini sudah menyebar  hingga ke pelosok nusantara.
Di sepanjang jalan  Plered-Setu-Tengah Tani ini para pemudik juga dapat menikmati makanan  khas Cirebon di daerah asalnya, yaitu Empal Gentong Plered sebagai  hidangan berbuka puasa.
Di Kecamatan Tengah Tani ini terdapat  pula sentra kerajinan kulit kerang yang sangat pas untuk dibawa sebagai  souvenir/oleh-oleh bagi kerabat. Kulit kerang ini diolah sedemikian rupa  hingga dibuat menjadi lampu, bingkai, hiasan dinding, vas bunga dan  masih banyak lagi.
Pasar Gebang
Kemacetan  terparah di wilayah Kabupaten Cirebon biasanya terjadi di sekitar Pasar  Gebang. Hal ini terjadi karena pasar tumpah. Di sepanjang pasar ini  para pemudik juga dapat berbelanja aneka jenis ikan laut segar.
Sekitar  5 km dari Pasar Gebang, di sebelah kiri, dapat dijumpai Pasar Bawang,  yang akan sangat ramai pada masa panen.
Sebagai informasi, di  sepanjang jalur mudik banyak ditemui warung-warung dadakan yang menjual  aneka makanan khas Cirebon. Banyak pula operator seluler dan bengkel  resmi kendaraan bermotor yang membuka outlet dan dapat digunakan sebagai  tempat beristirahat.
Untuk para pemudik yang memerlukan bantuan  kesehatan, Pemerintah Kabupaten Cirebon menyediakan fasilitas kesehatan  di tiap puskesmas yang berada di jalur mudik pantura.
Sumber : http://lintass.multiply.com/journal/item/202/Nikmati_Kemacetan_Sambil_Berwisata_dan_Belanja_di_Cirebon
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar